- Back to Home »
- Pengetahuan »
- Sejarah Gamelan Jawa
Posted by : Unknown
Sabtu, 08 September 2012
Sejarah Gamelan Jawa Dan Asal Usulnya !
Sejarah
Gamelan Jawa dan Asal Usulnya – Salah satu kekayaan budaya Indonesia
yang terkenal dalam bidang musik adalah seni gamelan. Gamelan banyak
ditemui di berbagai daerah Indonesia. Musik gamelan terdapat di Pulau
Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Tentu saja, varian alat musik yang
digunakan berbeda. Baik nama maupun bentuk.
Di
Jawa, gamelan disebut dengan istilah gong. Terutama, sejak abad ke-18.
Gamelan jawa berasal dari bahasa Jawa, gamel, yang artinya adalah alat
musik yang dipukul dan ditabuh. Terbuat dari kayu dan gangsa, sejenis
logam yang dicampur tembaga atau timah dan rejasa. Alat musik pengiring
instrumen gamelan terdiri dari kendang, bonang, panerus, gender,
gambang, suling, siter, clempung, slenthem, demung, saron, kenong,
kethuk, japan, kempyang, kempul, peking, dan gong.
Asal Mula Gamelan Jawa
Awalnya,
alat musik instrumen gamelan dibuat berdasarkan relief yang ada dalam
Candi Borobudur pada abad ke-8. Dalam relief di candi tersebut, terdapat
beberapa alat musik yang terdiri dari kendang, suling bambu, kecapi,
dawai yang digesek dan dipetik, serta lonceng.
Sejak
itu, alat musik tersebut dijadikan sebagai alat musik dalam alunan
musik gamelan jawa. Alat musik yang terdapat di relief Candi Borobudur
tersebut digunakan untuk memainkan gamelan. Pada masa pengaruh budaya
Hindu-Budha berkembang di Kerajaan Majapahit, gamelan diperkenalkan pada
masyarakat Jawa di Kerajaan Majapahit.
Konon,
menurut kepercayaan orang Jawa, gamelan itu sendiri diciptakan oleh
Sang Hyang Guru Era Saka, sebagai dewa yang dulu menguasai seluruh tanah
Jawa. Sang dewa inilah yang menciptakan alat musik gong, yang digunakan
untuk memanggil para dewa.
Alunan
musik gamelan jawa di daerah Jawa sendiri disebut karawitan. Karawitan
adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan alunan musik gamelan
yang halus. Seni karawitan yang menggunakan instrumen gamelan terdapat
pada seni tari dan seni suara khas Jawa, yaitu sebagai berikut.
1. Seni suara terdiri dari sinden, bawa, gerong, sendon, dan celuk.
2.
Seni pedalangan terdiri dari wayang kulit, wayang golek, wayang gedog,
wayang klithik, wayang beber, wayang suluh, dan wayang wahyu.
3. Seni tari terdiri dari tari srimpi, bedayan, golek, wireng, dan tari pethilan.
Seni
gamelan Jawa tidak hanya dimainkan untuk mengiringi seni suara, seni
tari, dan atraksi wayang. Saat diadakan acara resmi kerajaan di keraton,
digunakan alunan musik gamelan sebagai pengiring. Terutama, jika ada
anggota keraton yang melangsungkan pernikahan tradisi Jawa. Masyarakat
Jawa pun menggunakan alunan musik gamelan ketika mengadakan resepsi
pernikahan.